Bab 1
Di
pagi lapangan sekolah
"Maaf kan aku, Aku tak
berniat untuk menabrak mu, kak kalisa" dengan perasaan bersalah.
"Heh, lu kata gw mau
maafin lu? Gak akan pernah, ni" bentaknya.
"Tapi aku kan gak
sengaja menjatuhkan minuman starback(minuman susu paling mahal di jakarta)mu"
"Gw udah cape cape
nabung duit buat minum ini, dan sekarang lu tumpahin" mulai marah.
"Hirani!" suara
cewek dari jauh.
Aku
melihat ke belakang. Astaga ternyata Onna, sahabat ku. Aku sangat senang karena
bisa melihatnya kembali ke sekolah setelah sekian lama dia pergi ke australia.
"Oh My God Onna, kok
bisa lu di jakarta? kok gak hubungi gw? kan gw bisa menjemputmu di bandara,
na" tanyaku.
"HEH! kok gw di
kacangin sih?! kesal kalisa.
"Ohh maaf kak kalisa,
nih aku bayar 20.000 dulu ya, sisanya besok hehe. Sekali lagi maaf telah
menabrak mu"
"Okey, inget besok
bayar 30.000 lagi" mengingatkan dan pergi berjalan ke arah kelas.
"Kenapa lu sama
kalisa?" heran onna.
"Hmm karena gw tak
sengaja menabraknya dan menumpahkan minuman mahalnya" jelasku.
"Ooo begitu toh, pantesan
lu kasih dia duit" mengerti.
###
Aku
kembali ke kelas 10B dan duduk di tempat ku. Sedangkan Onna kembali ke kelasnya
10A. Teman sebangku ku melihat onna telah kembali ke jakarta. Dia langsung
bertanya tanya padaku.
"Eh, Si onna udah ke
jakarta?" kagetnya.
"Udah dong frans. Lu
mau ketemu sama dia? gw tau lu masih suka sama dia" ejekku.
"Apaan sih lu ni. Gw
kan udah move on. Jangan mengingat kan gw kepada masa masa itu lagi"
cemberutnya.
"Wkwkwk iya iya frans.
Gw percaya kok" Cengir ku.
"Dih beneran hirani.
Gw mah sekarang udah banyak chat sama cewek di hp. Nih liat" menunjukan
isi line nya"
"Gila lu frans,
playboy berat" sontak ku.
"Gw gak playboy okey?
itu malahan cewek cewek yang add id line gw terus chat chat ke gw. Gw mah
tinggal bales doang wkwkwk"
"Duh susah ya punya
temen sebangku yang ganteng tapi bego nya minta ampun" ejekku.
Frans langsung cemberut dan asyik chat an dengan cewek
cewek di hp nya itu.
"Ba ba ba.. ba ba nana
potetooo" dering hp ku dengan ringtone minion kesukaan ku.
"Hallo, Kenapa ma?” jawab
ku kepada hp.
"Mama hari ini gak
bawain makanan ya. Soal bibi imah lagi sakit jadi nya gak bisa masak dan mama
lagi sibuk banget di kantor”
“Hmm okey ma, Sip bye bye”
###
Setelah pelajaran pertama dan kedua telah usai, aku
berjalan ke kantin dan aku memesan mie favorite ku yaitu buatan pak yato.
“Loh.. kok duit 20.000 ku
hilang? Gw kan tadi taruh di kantong rok sebelah kiri” kaget ku sambil
meronggoh saku rok kiri dan kanan.
“OH IYA! Duit gw kan tadi
buat ganti starback kalisa” teringat
“Pak yatoooo, aku gak jadi
pesen deh mie nya” teriakku.
“Ok deh hirani. Bapak juga
belum buat kan punya mu. Lagi masakin mie buat SMP dulu’ jelasnya
“Okey pak. Makasih ya”
berjalan menuju keluar kantin.
Hari ini aku sial banget ya. Tadi aku menabrak kak kalisa
lah. Duit gak ada. Tapi gak sial sial amet sih soalnya onna balik ke jakarta.
Duh perut ku teriak teriak minta makan. Aku bisa aja sih utang tapi aku orang
nya gak enakkan. Hmm malang nya perut ku. Gak pa pa lah sekalian diet hehehe.
“Duh!”
“Woi kalau jalan liat liat
dong. Jangan bengong terus” bentak cowok yang berpomade.
“Maaf, aku gak sengaja”
memelas dan menunduk.
“Udah lah rio gak usah
kasar kasar sama cewek. Kan dia gak sengaja” kata cowok yang di sebelah
cowok berpomade.
Sekilas aku melihat wajah mereka berdua. Cowok yang
berpomade itu terlihat cool mirip DJ martin garrix dan yang sebelahnya lagi
terlihat biasa tapi jika di lihat lihat aku merasa tak asing dengan wajahnya.
Hmm mirip dengan artis yang bernama josh hutcherson kw super hihi.
“Okey cewek, gw maaf in lu”
kata cowok berpomade itu
“Gw kasih tau ya..”mulai
mendekatkan wajahnya ke wajah ku.
Seketika jantung ku berdetak dengan cepat seperti berlari
1 KM per menit. Aroma cowok berpomade itu menyeruak ke hidung ku. Parfum nya
seperti aroma bvlgari extreem. Aku suka aroma aroma parfum cowok dan aku juga
suka ke toko parfum hanya sekedar menciumnya. Makanya aku tau bau ini. Bau ini mencerminkan
cowok yang aktif, cerdas, to the point. Sama seperti dirinya.
“.... kalau jalan itu liat
pake mata. Jalan pake kaki. Fokusin pikiran lu” katanya yang mukanya berjarak
10 cm dari muka ku dan menegak kan tubuhnya.
“oh iya 1 hal lagi. Apa sih
yang lu pikirin sampe sampe nabrak gw? “bisik nya di telinga ku.
“krukkk krukk” perut ku
yang menjawab.
Duhh aku malu sekali tiba tiba saja perut ku berbunyi
lapar. Muka ku memerah. Dan semakin tidak sanggup melihat lurus. Aku terus
menunduk. Saking malunya.
“Oooo lu lagi laper jadinya
gak fokus?” sindir cowok berpomade itu.
“udah rio kita makan bareng
nih cewek aja. Kasian tuh belum makan anak orang” kata cowok yang di sebelahnya
cowok berpomade itu.
“Tapi kan hen..”
“Udah sih gak pa pa ajak
ja” kata cowok yang mirip Josh hutcherson kw itu.
“ayuk cewek, makan bareng
aja sama kita. Tak usah sungkan” Sambil menarik tangan ku dan tangan cowok
berpomade.
“ehhh ehh okey” tertarik
oleh cowok itu.
Sesampai nya di tempat duduk kantin, aku duduk berhadapan
dengan cowok berpomade dan cowok yang mirip dengan Josh hutcherson kw itu. Cowok
berpomade itu terlihat datar. Sedangkan cowok yang mirip artis itu memesan mie
milik pak yato. Aku tidak tau harus berbuat apa. Pokoknya besok aku harus bayar
kepada cowok ini.
“eh kita belum kenalan
kan?” tanya cowok mirip artis itu.
“Hmm ii.. ya hehe” malu
malu aku.
“Nama gw Henrick Leonardo. Gw anak baru di sekolah ini. Gw di kelas
10A dan yang ini (menunjuk cowok berpomade itu) Rio, dia juga anak baru disini.
Sekelas sama gw. Kalau lu? “berjabat tangan.
“Nama gw Hirani Courtney. Aku
di kelas 10B. Salam kenal” tersenyum sambil berjabat tangan.
“Heh lu gak mau kenalan
sama hirani?” tanya henrick kepada cowok berpomade.
“Nama gw Rio Berdy” senyum
sambil berjabat tangan.
Ternyata nama cowok berpomade yang sombong itu Rio Berdy.
Hmm di lihat dari namanya seperti anak keturunan brazil. Sedangkan cowok yang
mirip josh hutcherson itu namanya henrick toh. Kok namanya kayak dari luar
negri toh.
Omong omong kenapa semua orang melihat ke arah ku? Astaga
ada yang terlihat sinis juga ke arah ku. Kenapa jadi pusat perhatian begini?!
Aku panik. Mampus lah aku tatapan nya semua orang itu seperti macan yang segera
menerkam ku. Aku harus buru buru pergi sebelum mereka semua menyambitku pakai
sendok dan garpu. Ketika aku segera bangkit...
“Eh kenapa berdiri? Makanan
nya tuh udah mampir kesini” tanya henrick sambil menunjuk ke arah pak yato yang
sedang mebawakan 3 mie.
“hmm guee.. guu ee ..hmm.. ‘akuuu duh jadi gagap begini’ “gagap ku.
“kenapa gw gw? Udah makan
dulu aja gak ada sianidanya kok hahaha” iseng henrick.
“iy.. y..aa hehehe” gagap
ku
Aku tak bisa berbuat apa apa. Di traktir oleh henrick
mebuat rasa lapar ku berkurang. Padahal tadi perut ku teriak teriak. Tapi aku
gak enak kalau harus utang dan lebih lebihnya orang orang itu semakin membuat
ku terasa tidak nyaman. Aku harus bagaimana? Rasanya mau aku mau gila.
Tak terasa aku menghabis kan makanan ku selama kurang
dari 8 menit. Sepertinya perut ku memanggil hawa nafsu ku untuk makan secepat
itu. Dan aku juga menghabis kan minuman es teh manis sampai kosong. Dan aku
merasakan perut ku sudah riang gembira. Aku melihat makanan rio dan henrick.
Masih tinggal ¼ lagi dan minuman mereka masih lumayan banyak. Astagaa aku malu.
Seharusnya aku bisa jaga image di depan cowok. Kelihatanya mood rio membaik
terhadap ku. Mungkin setelah makan dapat meningkatkan mood.
“sudah selesai makan ni?”
tanya rio
“iyaa eeerkkk “ jawabku berserta sendawa.
Aku malu setengah mati. Pipiku memerah dan aku takut
respon mereka berdua jijik terhadap ku. tapi...
“wkwkwkwk saking kenyang
nya ya? Tanya rio.
Akhirnya aku bisa melihat tawa dari rio yang dingin itu
dengan lepas. Aku cuman bisa ngenyir.
“hehehe maap” jawabku
sambil menggaruk kepala
“oh ya gw sama henrick kan
anak baru disini, boleh tau gak disini ada ekskul apa aja?” tanya rio
“ooo ada eskul sepak bola,
basket, bulu tangkis, theater, cheerleader, music” jawabku.
“eh henrick, kita pilih
basket sama theater aja gimana?” tanya rio kepada henrick.
“ehmm molem uga mio” jawab
henrick sambil mengunyah.
“lu omong apa sih? Gak
jelas coi” binggung rio.
“kringggg kringggg” bel
istirahat selesai.
“gw balik dulu ya kelas.
Bye Rio dan Henrick” aku beranjak pergi.
Continue###
By: Devi Stefanny

No comments :
Post a Comment