Bab 3
Malam hari setelah aku
pulang dari les jam 7.
@Chat line with Onna
“Onna, tadi itu gw mau
balikin duit nya si henrick. Jadi lu jangan salah paham ok?” chat ku
“lah terus kenapa kasih tau
gw?” chat onna
“gw takutnya lu ngejek
ngejek gw sama dia” chat ku
“ya elah santai aja kali”
chat onna
“hahaha ok deh. Awas lu
sampe ejek ejek gw sama dia” chat ku
“okok santai aja” chat onna
“sip sent stiker (*^o^*)" Chat ku
Aku merasa lega. Ku pikir
dia akan meledek ku. Huffhh syukur lah. Aku paling gak suka di ejek ejek dengan
cowok yang aku tidak sukai. Untungnya onna mengerti aku. Memang sahabat yang
paling top dah hahaha.
Aku telentang di ranjang ku. Ku lihat dekat ranjang ku
ada sebuah novel kesukaan ku. Aku paling suka membaca novel cinta cinta an.
Membuat angan ku terbang jauh. Sampai waktu itu aku membaca novel sampai
ketiduran dan terbawa mimpi cerita itu.
Tidak terasa 1 jam lebih ku habis kan untuk membaca
setengah buku novel. Aku baru menyadari kalau aku belum mandi. Bentar lagi mama
pulang terus kalau lihat aku masih pakai baju les pasti di marahin mama nih.
“HIRANIIIII!” teriak mama
dari lantai 1 yang terdengar sampai lantai 2 kamarku.
“Apa ma?” Aku keluar kamar
dan ngumpet di balik tembok. Jadi nya mama tidak melihat ku
“mama beliin makanan kesukaan
kamu loh... pizza” dengan nada senang
“apa?! Wuihhh mantap”
Aku segera menuju lantai 1. Aku mengambil 1 potong an
pizza. Uhmmm enak sekali rasanya. Begitu lembut, harummmm wahh aku serasa di
langit ke tujuh. Sudah lama aku tidak makan pizza. Terakhir aku makan pas smp
3. Dan sekarang aku menikmatinya lagi.
“hirani? Kamu belum mandi
ya?” tanya mama sambil mencium badan ku.
Aku langsung menghentikan makan ku. Aku sejenak menatap
pizza ku yang tinggal ¼ lagi. Aku segera melepaskan pizza yang di tangan ku dan
segera berlari ke lantai 2 kamar ku.
“hirani!! Cepatan mandi!!”
teriak mama
Sebentar lagi mama pasti menuju lantai 2 untuk mengecek
aku mandi atau tidak. Aku segera mengambil handuk dan baju tidur ku ke dalam
kamar mandi. Mama masuk seiring aku masuk ke kamar mandi. Timing yang pas
hahaha. Aku mandi kira2 ½ jam. Hahhh segarnya.
Tiba tiba kejadian henrick terlintas di otak ku. Astaga
dia ternyata hero ku yang selama ini aku idam idam kan. Aku pernah berangan
angan kalau suatu saat nanti jika aku bertemu dengan hero ku. Aku akan membalas
kebaikannya. Aku berharap tuhan mengabulkan permintaan ku. Dan hari ini tuhan
mengabulkannya. Eh bukanya kemaren ya? Wkwkwk. Aku baru sadar hehehe.
###
“Onna!” teriak ku yang
berada di dekat lapangan.
“apa?” menanggapi ku sambil
menghampiri ku.
“gw pengen kasih tau lu
sesuatu” bisik ku sambil duduk di kursi dekat lapangan.
“ehmm apa ni?” penasaran
nya sambil duduk di sebelah ku.
“ternyata gw sudah bertemu
dengan hero gw , na!”
“apa?! Yang benar saja.
Padahal itu kejadian pas kelas 1 sd dan kelas SMA1 baru ketemu? Wah benar benar
tuhan adil hahaha” kata onna
“iyaaa. Lu tau gak itu
siapa?” tanya ku
“siapa ni? Kasih tau dong”
pinta nya.
“henrick weh henrick.
Astaga gw gak nyangka gw beneran bisa ketemu dia” senang ku
“henrick? Beneran? Kok lu
bisa tau kalau dia hero lu pas kecil?” kaget onna
“tau dong. Dia gak berubah.
Sikapnya, wajahnya, kebiasaannya. Aku ingat” jawabku dengan sigap
“oooo begitu toh” ekspresi
nya berubah menjadi muram
“loh lu kenapa na? Kok tiba
tiba sedih gitu?” aku tiba tiba shock
“sebenarnya aku pas di
australia, aku sekelas dengan henrick. Waktu itu aku baru masuk smp 1 disana.
Aku begitu mengagumi henrick. Dia pintar, ganteng, dan... pokoknya perfect lah.
Aku sampai di jakarta karena dia. Dan kerennya dia masuk ke sekolah kita. Aku
benar benar menyukainya” jelas onna
Jujur aku benar benar kaget dan aku tidak tau harus berbuat
apa. Setelah mendengar kata onna menyukai henrick, aku serasa berada di tengah
laut dan beberapa saat petir menyambar.
###
Setelah bel sekolah berbunyi, aku bersiap siap dan segera
beranjak dari tempat duduk ku. Aku berjalan menuju anak tangga tapi... tiba
tiba ada yang menepuk pundak ku. Aku segera menoleh dan ahh ternyata rio dan
henrick. Mereka berdua dan aku ngobrol ngobrol selama perjalanan menuju lantai
1 sekolah. Di depan pintu sekolah, mereka mengajak ku untuk bermain. Aku ikut
ikut saja. Lagi pula kita bertiga jalan kaki dan searah dengan jalan pulang ke
rumah.
Sepanjang perjalanan aku hanya bengong melihat gerak gerik
henrick dan rio. Aku binggung kenapa mereka tingkahnya seperti ingin mencuri?
“ting tong ting tong” rio
memencet bel di salah satu rumah dan berlari. Henrick juga ikutan berlari.
Aku hanya berdiri kebinggungan. Rio menarik tangan ku dan
kita bertiga berlari bersama. Mereka terlihat bahagia. Aku juga ikut bahagia
melihat orang lain bahagia.
Kita bertiga beristirahat di warkop dekat rumah ku. Tanpa
aku sadari rio masih memegang tangan ku. Dan henrick terlihat santai saja
sambil meneguk segelas es teh manis. Sepertinya dia tidak menyadari nya. Aku
segera melepaskan tangan ku dari rio.
Memang aku sudah menemukan hero ku, cowok idaman ku. Tapi
sahabat ku menyukai nya. Aku benci hal ini. Ketika aku mencintai seseorang tapi
sahabat ku mencintai nya juga.
###
Rio meminta id line ku. Henrick juga sekalian meminta id
line ku. Setelah itu kita bertiga melanjutkan makan di warkop. Lagi lagi aku
abis duluan makanannya. Duhh aku harus jaim (jaga image). Setelah kita makan
selesai, aku berjalan ke arah rumah ku dan mereka mau mengantar kan ku sampai
rumah. Aku gak enak sama mereka. Tapi mereka bilang kalau aku perempuan
takutnya di godain sama abang abang di jalan. Aku hanya tertawa dan menuruti
mereka.
###
“ah lelahnya...” terbaring
di ranjang ku.
Aku segera mandi. Untung nya hari ini les gw lagi di
renovasi jadinya gak les. Aku melihat ke arah lemari. Aku membukanya dan
melihat sebuah botol parfum pria yang elegan. Aku mencium aroma menenangkan
ini. Aroma khas papa. Aroma ini “hermes terre hermes”. Papa sangat menyukai
aroma ini. Aroma penggabungan elemen air, bumi dan udara. Aku merindukan papa.
Sudah 2 tahun papa meninggalkan mama dan aku.
Papa meninggal karena mempunyai penyakit jantung koroner.
Padahal papa tidak merokok dan menjaga kesehatan kok. Tapi kata dokter papa
meninggal karena faktor polusi udara dan polusi kimiawi. Papa memang bekerja di
perusahan obat nyamuk ternama. Tapi apakah papa lupa memakai masker?
Aku menangis dalam kamar sambil memeluk parfum milik
papa. Aku merindukan papa. Aku berharap papa selalu ada di samping ku selalu.
“line” bunyi hp ku
Aku melihat notificationnya berasal dari.. “rio”. Kenapa
rio line aku?
“Hallo hirani” chatnya
“iya kenapa rio?” chat ku
“boleh minjem catatan
sejarah?” chat nya
“lah kan gw sama lu beda
kelas” chat ku
“soalnya gw kan anak baru,
gw belum terlalu kenal sama temen sekelas gw. Cuman henrick doang. Henrick mah
tulisannya jelek banget. Kayak yunani kuno hahaha. Jadinya gw mau minjem sama
lu” chatnya
“ooo ok ok besok gw bawain”
chat ku
“okok” chatnya
###
@dipihak rio
(membayang kan wajah hirani
yang sedang tertawa, sedang makan, sedang sendawa, dan muka yang memelas untuk
minta maaf)
(wajah rio mulai memerah,
dan dia senyum senyum sendiri)
“uhuk uhuk” suara batuk rio
“duh besok kayaknya gw gak
masuk deh” sedihnya
Kenapa ya akhir akhir ini gw selalu mikirin hirani terus.
Udah gila ya gw. Ah gw tidur dulu lah. Ngapain mikirin masalah gak penting gitu
Continue###
By: Devi Stefanny

No comments :
Post a Comment