Bab 4
“henrick!” panggil ku saat di kantin
“ada apa ni?” tanya nya sambil membawa makanan
nya
“udah makan disini aja” ajak ku
“omong omong kenapa rio gak kelihatan hari
ini” tanyaku
“oooo gak tau tuh hari ini dia gak masuk. Gw
udah line dia berkali kali tapi gak di bales bales” jawabnya
“ya udah ini kasih dia aja. Dia mau minjem
katanya” aku memberi henrick catatan sejarah ku
“okok hirani” jawabnya sambil melihat lihat
lihat bagian dalam catatan
“tulisan mu rapi sekali ni” kagum nya
“ahh bisa aja lu. Tulisan gw mah mana rapi”
“bagian ini nih acak acakan” aku mendekatkan
diri sambil menunjuk nunjuk tulisan ku yang acak acakan. “tuh tulisannya miring
miring......” aku terdiam sesaat
Aku
merasa henrick fokusnya ke arah ku bukan bukunya. Aku kembali ke posisi awal
ku. Dan sambil makan mie pak yato. Aku jadi salting. Henrick pun juga terlihat
diam. Entah apa yang di pikirannya. Kita berdua menajdi hening sesaat.
“EHMM!” batuk henrick. “entar pulang bareng
yuk. Kan rumah kita gak beda jauh hehehe” ajaknya
“hmm gak usah gak pa pa kok rick” sungkan ku
“udah sih santai aja, gak bakal gw culik juga
kok wkwkwk” leluconnya
Aku
dan dia tertawa bersama. Aku melihat wajahnya yang tertawa lepas. Seketika aku
merona. Wajahnya sangat tampan. Tapi... aku merasa seperti ada yang melihat ku.
Astaga orang orang itu kurang kerjaan ya. Lihat ke arah gw melulu. Dari kemaren
loh lihatin gw melulu. Salah gw apa?! Haizz
###
Sepulang
sekolah, aku bersama henrick jalan kaki bersama menuju rumah. Aku sangat senang
akhirnya bisa berduaan dengan hero ku. Mungkin dia tidak mengingat ku. Tapi aku
selalu mengingatnya “hero ku”.
“aaaa” aku tersandung batu yang cukup besar
dan lutut ku menyentuh tanah. Tanah yang kasar membuat lutut ku luka.
Henrick
menangkap ku dengan sigap. Aku melihat wajahnya yang begitu tampan dan dia juga
melihat ku. 1..2..3.. aku dan dia bertatap tatapan. Aku langsung salting (salah
tingkah)
“lu kenapa bengong? Sampe sampe itu batu lu
senggol juga” katanya
“gak pa pa kok hehe” cengir ku
“sakit gak?”khawatirnya
“duhh lumayan hehe” jawabku sambil merintih
kesakitan
“sini gw gendong aja” dia langsung menggendong
ku
Serasa
mimpi. Aku tak percaya bisa bertemu dengan heroku kembali. Dan ini kedua
kalinya dia menolong ku dalam kesulitan. Duhh aku senang sekali. Rasanya aku
ingin memeluk nya dari belakang. Tapi.. tiba tiba saja kejadian onna tadi
terlintas di otakku. Onna menyukai henrick? Tapi aku juga menyukai henrick.
Lagipula onna juga sudah tau kalau aku dari dulu mengagumi hero ku.
“hey cewek.. udah sampai nih. Masih betah di
belakang gw?” sahutnya
“oo hehehe maap rick. Lagi lagi aku bengong”
cengir ku
“bisa jalan kan?” khawatirnya
“bisa kok. Nih lihat aku bi... ahh” nyeri ku
“udah gak usah sok tegar. Sini aku obatin”
membopong ku masuk dalam rumah ku
“hallo tante” sapa henrick
“ooo.. ahh hirani kenapa?” panik mama ku
“ahh ini luka kecil kok biasa aja ma” sahutku
“tante ada obat betadine sama plester?” tanya
henrick
“ohh ada. Sebentar ya” jawab mama sambil berlari
mengambil kotak obat
“hirani, kamu ke wc dulu cuci luka mu”
(henrick)
“oh ok rick” aku berjalan ke wc yang tak jauh
dari tempat ku.
Dia
mengobatiku dengan hati hati. Aku tatap terus luka ku dan aku tak terasa
melihat terus wajah tampannya itu. Aku senyum senyum sendiri layaknya orang
gila. Dan ketika dia sudah selesai mengobati lututku. Dia melihat ke arah ku
dan melambai lambai kan tangan di depan muka ku. seketika aku sadar dari
bengong ku.
“hey.. udah selesai gw obatin lu. Gw pulang
dulu ya” berdiri dan siap siap pergi
“byebye hirani. Sampai jumpa lagi tante”
menuju pintu keluar.
###
Ahh
segarnya setelah mandi. Duh tapi bekas luka gw masih sakit. Kenapa ya tiap kali
aku suka bengong lihat henrick? Duh jadi malu kalau inget inget kejadian tadi.
Hero ku menolong ku lagi. Ahh senangnya hari ini. Henrick adalah hero ku. Ahhh
jadi malu malu sendiri hahaha.
“line” bunyi hp ku.
Rio?
“hirani, gw tadi gak masuk... ehmm terus
catatan sejarahnya?” chat rio
“lu gak masuk karena apa? Kalau catatan
sejarahnya gw kasih henrick hehehe soalnya kalian berdua akrab kan?” chat ku
“oooo ok deh hirani. Gw gak masuk gara gara gw
lagi sakit” chat rio
“Get Well Soon ya rio. Istirahat yang cukup ya
sent sticker p(^-^q)” chat ku
“makasih Hirani” chat rio
###
@di pihak rio
Oh my god dia
ucapin gw Get Well Soon. Duhh seneng banget gw. Dia juga barusan ganti foto di
line. {Buka Foto Hirani} cantik nya dia. Manis, putih, imut dan rambutnya yang rada rada
coklat. Ahh perfect nya (///▽///)
“Eee hhmm” batuk
yang membuyarkan pikirannya
Gw
udah gila yah mikirin cewek melulu dari kemaren. Tapi gw bener bener kangen
berat sama dia. Ahh gak usah mikirin cewek lagi. Tidur aja udah jam 21.00. {Terbaring di kasur dan siap tidur} . Dia lagi ngapain ya? Udah tidur belum ya? Chat ah coba.
{notification
path: Hirani Courtney listening to Meet You There by Flie-(feat.Amy
Kirkpatrick)}
Dia
belum tidur ternyata. Chat ah... tapi gw binggung mau bahas apa. Omong apa ya? “lu suka lagu barat?” duh kata kata nya gak jelas
banget. Ya udah jelas dia suka lah makanya dia dengerin lagu barat. Hapus hapus
gak jelas gw mah. “besok ada pelajaran bu inul gak di
kelas lu?” duh ini pertanyaan konyol banget. Terus kalau misalnya dia
jawab ada, gw mau ada urusan apa sama si bu inul?. Hapus hapus gak jelas. Ehmmm
apa yah hmm “suka novel terbitan jepang?” ngapain gw nanya begitu makin gak
jelas.
^^^22.53^^^
“Huaammm”
suara ngantuk rio
“sekarang
udah jam berapa sih?.... Gila udah jam 11 malam. Dia pasti udah tidur” pikir
rio
“ya sudah lah
gw tidur aja. Lagi pula besok juga ketemu dia” pikir rio
Continue###
By: Devi Stefanny

No comments :
Post a Comment