Bab 2
Pagi
ini mama masih tidur, padahal biasanya jam 5 sudah bangun duluan. Mungkin kemarin
terlalu banyak kerjaan jadi nya se cape ini.
Aku bersiap siap berangkat ke sekolah. Jam 7 pagi sekolah
ku berbunyi. Setiap pagi mama memang suka membuat kan ku sarapan, sedang kan bi
imah memasak siang dan malam. Mama selalu membuat sarapan ala khas jepang yaitu
“onigiri”(makanan berupa nasi yang dipadatkan sewaktu masih hangat sehingga
berbentuk segitiga yang di kepal nori). Tapi pagi ini aku tidak sarapan, kasian
untuk membangunkan mama.
Ku
beri sedikit penjelasan kenapa mama ku suka membuat sarapan khas jepang. Mama
ku orang jepang dan sedangkan ayah orang australia. Makanya nama ku Hirani Courtney.
Hirani pemberian mama dan Courtney pemberian papa.
###
@Sekolah Humanis
Perut ku mulai berteriak. Aku merasakan lapar. Hmm
kemarin ku timbang berat ku “50kg” dan tinggi ku “158cm”. Duhh aku harus diet.
Entar istirahat baru makan aja. Perut buncit ku masih berteriak selama
pelajaran. Setelah pelajaran pertama dan kedua selesai, aku menghampiri kalisa
untuk mengantinya 30.000, dia terlihat sangat senang dan dia memesan minuman
itu lagi di online shop dan aku menghampiri henrick di kelas 10A untuk bayar
mie kemaren.
Tapi henrick bersikeras untuk tidak menerimanya. Aku juga
merasa tidak enak. Kami berdua akhirnya menjadi pegang pegangan tangan. Aku menahan
tangannya dan berusaha membuka tangannya yang di kepal dan henrick berusaha
untuk lepas dari genggaman ku. Aku fokus membuka tangannya dan aku merasa
henrick terus melihat wajah ku. Dan tiba tiba onna melihat adegan kita berdua.
“hirani?” kaget onna.
Aku dan henrick langsung melepas tangan. Aku sangat shock
melihat wajah onna yang benar benar terlihat shock juga. Benar benar di luar
dugaan... henrick langsung menggenggam tangan ku dengan erat layaknya orang
pacaran. Pipi ku merona seketika. Aku langsung melihat wajah henrick yang
terlihat serius.
“kenapa onna?” henrick dengan
nada santai
“lu ber.. du..a...ja....”
gagap onna.
“kenapa kalau kita berdua
jadian?” tanya henrick yang masih santai
“apaan sih lu rick?!” kesal
ku.
“ooo..eeemmm...kalau gitu
selamat ya henrick dan hirani” terlihat sedih
Setelah onna pergi menuruni anak tangga, aku melihat
henrick yang terlihat lega. Tapi aku benar benar kesal dengan kelakuannya. Seenaknya
langsung memegang tangan orang. Padahal baru kemaren aku mengenalnya.
“maap hirani, gw tidak
bermak...” henrick memelas
“PLAK!” aku menamparnya.
“seenak jidat lu ya megang
megang tangan orang, gw gak murahan, ngerti?!” bentak ku.
“tapi gw tadi..” terpotong
Aku langsung beranjak pergi meninggalkan henrick. Aku benar
benar kesal dengan nya. Asal megang tangan orang dan lebih parahnya lagi di
depan onna. Aku bakal di ejek ejek terus nih sama onna. Ah males bangett.
“brukk!” tabrak ku dengan
orang di depan ku.
“ahh maaf maaf aku ti..”
terpotong setelah melihat wajah orang di depanku.
“RIO?” kaget ku
“aduhh maaf nabrak lu lagi.
Maaf maaf” meminta ampun.
“iya iya gak pa pa kok
santai aja” senyum rio
“ah makasih.. kalau gitu gw
turun dulu ya. Mau ke kantin makan hehehe. Bye” aku sambil beranjak pergi
Duit
ku tinggal 20.000. Pas untuk membeli nasi bento buatan mbak susi. Selama aku
makan di kantin, aku merasa ada yang lihatin aku. Cowok di seberang sana.
Astaga ternyata rio dan henrick. Mungkin mereka ingin mengajak ku untuk makan
bareng hehehe (ge er dikit gak pa pa lah hahaha). Tapi aku masih kesal dengan
kelakuan henrick tadi.
Tapi...kok
aku lihat lihat, henrick itu familiar mukanya. Sepertinya aku pernah lihat.
Terasa tak asing. Ah! Dia dulu yang menolong ku. Dia lah hero ku. Aku sangat
yakin. Karena sikapnya sama sekali tidak berubah. Asal megang tangan orang tapi
pada saat itu niat nya baik.
###
Aku
jadi teringat masa itu. Waktu itu aku kelas 1 sd. Saat itu jam pulang sekolah dan
mulai sepi. Aku di suruh joget joget akibat aku tidak membayar mereka 1000 per
hari. Mereka terdiri 3 orang cowok dan 2 orang cewek. Mereka adalah geng super , yang paling populer, gaul dan suka membully.
Aku
tidak mau joget. Aku malu sekali di perlakukan seperti itu di jalanan tepatnya
di dekat area sekolah. Aku bersikeras tidak mau joget. Aku terus di pukul
tangan nya oleh cowok cowok dan di jambak rambut ku oleh cewek cewek. Aku menangis
histeris. Tapi tidak ada seorang pun menolong ku.
Tiba
lah hero ku datang. Aku tidak mengenalnya. Tapi dia kelihatannya seumuran
dengan ku. Dia datang dan memegang tanganku. Lalu aku di tarik kebelakangnya. Aku
tetap menangis dan ngumpet di belakang nya. Aku begitu takut dengan bully an
itu. Terasa menyakitkan ketika di perlakukan seperti binatang.
Dia
memarahi 5 orang itu. Yang paling aku ingat kata katanya adalah
“jadi cowok kok mukul
cewek. Kalau bisa, lawan aku saja. Bertarung sesama laki laki” mengajak tonjok
tonjok kan.
Mereka berantem dan untung nya satpam sekolah datang
untuk melerai. Hero ku itu terlihat babak belur dan 3 cowok dan 2 cewek itu di
bawa ke dalam sekolah. Sedangkan aku terlihat panik karena dia babak belur.
Saat aku mengkhawatirkan hero ku, mobil mewah berwarna
merah berhenti di samping kita berdua. Terlihat wanita cantik sexy menghampiri
kita berdua. Dia sangat khawatir dengan hero ku. Sepertinya itu mama nya. Mama nya
sempat melihat ke arah ku. Terlihat sinis kepadaku. Aku hanya bisa terdiam dan
merunduk. Heroku di bawa masuk ke dalam mobil itu.
Mobil merah melaju kencang. Aku masih menunggu kehadiran
papa ku untuk menjemput. Akhirnya papa ku muncul juga. Aku segera naik di
motornya. Selama perjalanan, Aku memikirkan heroku. Bagaimana keadaan nya? Bagaimana
lukanya?
Ah! Aku lupa menanyakan namanya. Aku begitu menyesal
tidak menanyakan namanya.
Continue###
By: Devi Stefanny
Makasih telah membaca hasil karya ku. Bila ada kesalahan kata, mohan di maafkan.

No comments :
Post a Comment