Bab 8
Keesokan hari nya “Sabtu, 19 Maret 2016” jam 2 siang
“hy hirani” sapa dia di
depan supermarket
“hy henrick. Yuk masuk”
sahut ku
Aku bersama henrick mengitari bagian sayur sayur. Henrick
yang bawa bawaan nya dan aku yang memilih bahan bahan masak. Aku mengambil
wortel, kentang dan lain lain. Aku pun menuju bagian daging. Aku mengambil
daging ayam. Aku menuju bagian bahan bahan atau bumbu masak. Aku sibuk memilih
bahan dan ngoceh ngoceh masaknya gimana. Henrick hanya diam dan mengganguk. Aku
pun bertanya kepadanya
“eh, lu pernah masak gak
sih?” tanya ku
“hmm pernah” jawabnya
sambil berjalan mengikuti gw
“masak apa yang lu bisa?”
tanya ku sambil melihat ke arahnya
“rebus air biasa sampe
panas dan masak indomie” jawabnya
“dehhh ilahh gw juga bisa
masak begitu kali hahaha. Maksud gw itu lu bisa masak seperti nasi goreng gak?”
tanya ku
“gak bisa hehehe” jawabnya
“entar kita beli bahan
untuk 2 kali masak ya. Soalnya entar kita coba masak di rumah gw dulu. Biar
kita tau enak gak kalo buat orang kaya kayak lu hahaha” kata ku
“okok” jawab henrick
###
“ma, aku pulang” teriak ku
di depan pintu dalam dan segera menuju dapur
“mama?” teriak ku.
Mama tidak menjawab. Mungkin sedang bertemu dengan
temannya. Aku dan henrick akhirnya masak masak nasi goreng. Aku mencicipi
masakan ku sendiri. Rasanya sih lumayan. Dan ketika aku mencoba masakannya
henrick.. astagaa gak enak banget. Akhirnya aku mengajarkan dia memasak. Aaaa
aku senang banget, dia memegang pundak ku dan memerhatikan ku memasak. Terlihat
sangat mesra. Setelah memasak, Aku menyuapi henrick masakan ku. Aku meniup niup
dan menyodorkan ke henrick. Dia sangat lahap. Dan dia tersenyum manis kepada
ku. Aku pun terasa meleleh dengan senyuman maut itu. Dan tiba tiba dia
mengambil nasi goreng yang di piring ku. Aku kaget. Dan dia memakan nya dengan
lahap. Aku pun menghampirinya dan tersenyum manis.
“henrick, enak ya?” cibir
ku
“enak banget ni. Nih makan
1 sendok” menyodorkan ke mulutku
Aku pun melahapnya. Seketika pipi ku memerah. Serasa
mimpi. Aku mencubit pipi ku. dan aku terasa sakit. Jadi ini bukan mimpi hahaha.
Aku sangat senang. Setelah selesai makan si henrick, Aku pun juga jadi lapar.
Jadi untuk mengganjal lapar, aku pun mengambil susu di dalam kulkas. Aku
meminumnya sampai habis. Dan setelah abis. Henrick melihat ku dengan seksama.
Aku pun jadi binggung. Dan tiba tiba.. dia mencium gw.. cup.. seketika jantung
ku berhenti. Apa?! Dia mencium ku?
“hirani... oiii jangan
bengong terus” kata henrick sambil melambai lambai tangannya di depan muka ku.
“lu ngelamunin apa sih? Tuh
susu lu udah abis jangan di gigit terus botolnya. Minum susu aja sampai
berantakan gitu di bibir. Sambil senyum senyum gak jelas lagi.” kata henrick
Henrick mengambil tissu yang ada di meja dan mengelap
bibir ku. yaa tadi aku hanya mengkhayal ketinggian kalau dia menciumku. Tapi
dia beneran mengelap bibirku. Ahhh senangnya. Aku hanya bisa melihat wajahnya
sambil di lap in bibirku. Begitu teduh.
“kring kring...”bunyi
telepon henrick
“hallo? Yaa. Ok bentar
lagi. iyaaa ini lagi jalan pulang beb. Entar gw jemput lu” jawab henrick dalam
telepon.
“beb? Baby? Dia ada cewek?
Ditambah hari ini sabtu. Pasti dia lagi mau berkencan. OH MY GOD seketika gw
drop. Gw udah gak ada harapan(ucap ku dalam hati)”
“lu kenapa? Mukanya lesu
amet. Lu sakit?” khawatirnya sambil memegang jidat ku.
“enggak pa pa kok. Kayaknya
lu di tunggu cewek lu. Udah sana cepat samperin” jawabku sambil menurunkan
tanganya dari jidat ku
“cewek gw? hahaha. Baby?
Itu adek gw. Biasanya gw jemput dia di tempat les nyanyi” jawabnya
Aku tercengang. Dan hanya bisa memasang tampang bego.
“kenapa? Cemburu?
Wkwkkwk.... duh” tertawanya terhenti karena pukulan ku pada kepalanya.
“Suka suka lu dah rick.
Sono pulang. Kasian adek lu udah nunggu” usir ku sambil aku malu sendiri dengan
kebodohan ku tadi
“okok bye bye hirani
(wink)” kata henrick sambil mengkedipkan satu matanya dan tersenyum manis
Aku terdiam dan segera menutup pintunya. Duh malunya.
Henrick wink ke gw? gw mimpi nih? Coba gw jedotin ke tembok. Duh berasa. Ini
bukan mimpi ataupun bengong atau pun khayalan, this is real. YES! YES! YES!
HERO KU OH MY GOD AAAA INDAHNYA. YUHUUU
“ada apa sih hirani?” tanya
mama yang tiba tiba di belakang ku.
“AAAAA..... mama?” kaget ku
“sejak kapan mama di
belakang hirani?” tanya ku yang masih kaget
“mama ke bangun gara gara
teriakan mu itu lohh” jawab mama yang sambil mengucek ngucek matanya
“mama?! Tadi?! TIDUR?!”
kaget ku
“iya hirani. Kenapa sih?”
tanya mama binggung
“engg..gakk.. pa pa kok
hehehe” jawabku
“aku ke kamar dulu ya ma”
jawabku terburu buru sambil berlari ke kamar ku
Continue###

No comments :
Post a Comment