Aku dan ke 4 teman ku akan menyelusuri rumah tua di atas bukit dekat sekolah malam ini. Kami suka berpetualang dan sekarang tujuan tempat petualangan kami adalah rumah tua itu.
“hey, apa kalian
sudah dengar kabar tentang rumah tua itu? Jadi kapan kita pergi?”kata Ichiro pada ku, Ayuma dan Iruka
“memangnya lu beneran mau pergi kesana? Bukannya petualangan
kita selama ini cuman sekedar imajinasi aja yahh. hahaha” kata ku.
“yaelah, maka itu kita wujudin mimpi kita. Lu mah
bukannya dukung ra.” kata ichiro.
“bukan begitu, kan takutnya lu OMDO aja” kata ku
“OMDO ? apaan tuh? ” tanya Ichiro pada ku.
“omong doang..Yahh gitu aja gak tau. ” kata Ayuma
menambahkan.
“hahahaa…” tawa kami mengejek Ichiro.
“Chiara… ” panggil seseorang dari kejauhan.
“iyahh, ada apa kitho,
panik banget kayaknya.” Kata ku.
“gini ra, katanya bukit baru aja ada musik di dalam
hutan sana dan setelah di telusuri katanya gak ada siapa siapa bahkan alat
music atau radio gak ada . Jadi serem nihh, gak usah pergi yah.” Katanya panik.
“ihh.. lu cowo apa cewe sih gitu aja takut. Kalo gak
misterius gak usah kita cari tahu, karena misterius makanya kita telusurin.”
Kata ayuma.
“hm.. iruka, lu ikut kan?” tanya ku.
“e...em.. gak tau deh,
gak yakin ra, lu tau kan gw itu
gimana orangnya.” Kata iruka menunduk.
“iyah, tapi karena itu lu harus lawan rasa takut lu.
Oke?” bujuk ku.
“hm..oke deh gw usahain makasih ya.” kata nya
“iyah sama sama” kata ku.
Malam
ini pun kami berangkat ke bukit itu. Dengan rasa penasaran, rasa takut dan
sedikit keberanian yang bercampur aduk saat ini. Ini adalah pertama kalinya
kami melakukan penelusuran tentang hal misterius.
“Ichiro, liat tuhh kayaknya ada rumah tua di balik 3
pohon itu deh.” Kata kitho.
“hah? Rumah tua? Setau gw kata orang orang ini cuman
hutan dan gak ada rumah.” Kata Ayuma.
“iyah sih yang gw denger sih begitu, mending kita
samperin aja buat mastiin gitu.” Ajak ku.
“tapi ra, gw gak
yakin, kalo ada apa apa gimana. Gw tunggu depan aja yah.” Kata iruka mulai panik.
“gak, kita dateng rame rame dan masuk juga harus rame
rame, jangan mencar kalo hilang hilangan gimana? Susah ntar, yang tau jalan
hutan ini juga cuman ichiro doang.” Kata kitho.
“iyah, lu harus bisa lawan rasa takut lu. Kita semua
ada kok buat lu dan gw bakal jagain lu kok.” Kata ku.
“iya deh..” kata iruka dengan terpaksa.
Kita
pun masuk ke dalam rumah tua itu, dalamnya benar benar kotor dan tak layak
pakai lagi namun sepertinya rumah tua ini memiliki kayu yang kuat bahkan tangga
nya saja masih bagus dan belum ada pelapukan yang terjadi. Setelah
melihat-lihat ternyata ada satu ruangan yang di kunci.
“wehh, gw penasaran dengan ruangan ini. Gimana kalau
kita dobrak aja.” Ajak kitho.
“gak bisa, kayu ini terlalu kuat.” Kata iruka.
“astaga.. tenang aja ih, gw cowo ini, pasti bisa lah.”
Ngotot kitho.
“dasar bego, sampai tulang lu patah pun gak bakal kebuka,
percaya dah sama gw. Gw kan dah bilang kayunya ini awet banget padahal rumah ini
udah tua. Jarang di temukan kayu se awet ini. Gw rasa ini adalah kayu yang di
buat dengan teknik Shou Sugi Ban (teknik
pengawetan kayu), dan itu artinya rumah ini sudah lama sekali di bangun.”
Jelas iruka.
“ohhhhhhh…..” cengah kami karena pengetahuan luas yang
iruka miliki.
“jadi gimana dong?? Gw rasa sihh pasti ada kunci nya.”
Kata ku.
“yaudah ayo kita cari. Kalau mau masuk ayo berusaha,
jangan mau nya gampang doang.” Kata ichiro.
Kami
semua pun mencari ke sekitar rumah. Agak sulit mencari nya karena rumah ini
begitu luas dan terdiri 2 lantai.
“tau ahh cape, gw terima jadi aja deh. Gw juga gak
begitu tertarik masuk ke sana.” Keluh ku.
“ih.. chiara mahh.. jangan nyantai aja dong, masa gitu
sih.” Kata ayuma.
“ bodo ah.. gw mw denger lagu aja.” Kata ku tanpa
memerdulikan kata kata ayuma.
“udah deh..
C-Singer kita mulai konser.” Kata kitho
“Kanashimi no umi ni shizunda watashi me o akeru no mo
okkuu
Kono mama dokomademo ochiteyuki dare ni mo mitsukerenai no kana
Doko e mukai, nani o sureba? Futo sashikomu hitosuji no hikari
Te o nobaseba todokisou dakedo nami ni sarawarete miushinatta..... – Deep Sea Girl”
Kono mama dokomademo ochiteyuki dare ni mo mitsukerenai no kana
Doko e mukai, nani o sureba? Futo sashikomu hitosuji no hikari
Te o nobaseba todokisou dakedo nami ni sarawarete miushinatta..... – Deep Sea Girl”
“aduhh.. kebiasaan nihh ngomongnya sih denger lagu
doang tapi sambil nyanyi juga. Untung suaranya bagus, kalo jelek bisa serangan
jantung mendadak gw. Udah yang lain kalau mau masuk ayo lanjut lagi cari
kuncinya.” Kata ichiro sambil menepuk jidat.
tiba
tiba tak lama kemudian setelah aku mendengarkan dan menyanyikan satu buah lagu
dan ingin melanjutkan lagu lain. Tapi sesuatu yang tiba tiba terjadi dan membuat
ku berhenti.
“cekkkk..” bunyi yang keras dari pintu yang terkunci
tadi dan hal ini membuat ku agak kaget.
“bunyi apa itu?”
tanya iruka yang ada di dekat ku.
“hey.. tadi pintu ini berbunyi.” teriak ku dan mereka
semua mulai berkeruman di depan pintu.
“coba buka!” pinta ichiro.
“krekkkk..” pintu terbuka.
“hah? Gak ke kunci lagi?” kata ayuma dan semua orang
melihat ke arah ku.
“hah? Ada apa? Kenapa pada liat ke gw?” kata ku heran.
“artinya kunci dari pintu ini itu nyanyian sebuah lagu.” Kata iruka.
“ih.. aneh..” kata ku.
“tapi nyata kan.. udah yang penting kebuka deh. Ayuk
masuk.” Kata kitho.
Setelah
kami masuk isinya hanya sebuah TV besar dan radio musik.
“Cuma TV sama radio musik, yaelah gak seru.” Keluh
kitho.
“radio musiknya keren juga nih.” Kata ku.
“gw coba colok aja ah.. kalau lagu gw bisa di sambung
dan masih bisa di pake mending kita bawa ke sekolah buat nambahin alat di kelas
musik.” Semangat ku.
“eh.. jangan sembarangan pake! Tangannya jail banget
sihh.” Kata Ichiro.
Aku
tak memerdulikan kata kata ichiro, rasa ingin tahu ku sudah tinggi sekali. Setelah
ku sambungkan kabel radio ke HP ku ternyata masih berfungsi dan saat musik berputar.
Tiba tiba cahaya dari TV itu menyala begitu menyilaukan dan pintu kembali terkunci
dan seketika kami tak bisa melihat apa pun.
“aduhh.. silau banget..” kata ku sambil mengucek ucek
mata.
“eh… dimana kita?” kata ichiro.
“ini taman sakura, tapi kenapa kita bisa di sini? Dan
….” Kata iruka terpotong
“istana??? Gw rasa kita di dunia fantasy deh…” lanjut
iruka tercengah.
“fantasy?? Gak salah lu?? Haha..” kata ayuma.
“gw serius tau, lu malah ketawa.” Kata iruka.
“udah udah buat mastiin kita dimana ayuk masuk aja.
Siapa tau ada orang di dalam sana.” Kata ichiro.
“Ichiro, gw merasa ada sesuatu yang gak beres dengan
tempat ini. Coba lu liat kastil ini seolah habis terjadi peperangan. Tamannya
saja yang masih bagus tapi tembok kastil ini tidak.” Kata ku sambil mulai
memasuki istana.
“gw rasa lu bener..” kata ichiro.
#CONTINUE…
Saya
author WNC= Windy ciang, karena novel “Love In The School” telah selesai oleh
author DVS = Devi Stefanny, jadi novel selanjutnya adalah novel fantasy yang
judulnya “6 Light Of LiFe”. Terima kasih telah membaca hasil karya saya. Mohon
maaf bila ada kata kata atau penulisan yang salah. Cerita ini akan update
per-minggu , jadi mohon di tunggu kelanjutanya ya. Thank you reader ^_^

No comments :
Post a Comment