FORBIDDEN ROOM
Kita sekeluarga ingin pindah ke rumah yang lebih
murah karena ayah sekarang bekerja sebagai karyawan. Aku, ibu, ayah, dan adik
perempuan ku pindah ke wilayah yang cukup sepi. Dan rumah disana cukup murah
dan besar. Kita berempat menelusuri sekeliling rumah bersama sang pemilik rumah.
Pemilik rumah itu berkata “jangan pernah memasuki ruangan di sana”. Pintunya berwarna
hitam dengan motif motif merah. Ruangan itu tepatnya ada di tengah lorong.
Setelah ayah membayar dan kita sudah resmi menjadi pemilik
rumah, kita memilih kamar masing masing. Karena kamar nya hanya ada 2. Jadi aku
terpaksa tidur di sebelah ruangan terlarang itu. Dan ayah ibu dan adik
perempuan ku tidur di sebelah kamar ku.
Karena
aku adalah anak laki laki dan berusia 18 tahun jadi aku harus menjaga adik perempuan
ku terutama dari ruangan itu. Ibu hari ini memasak makanan yang lezat. Aku,
ayah, ibu dan adik perempuan ku yang bernama elly makan dengan lahap. Tapi feeling
ku menjadi tidak enak, tiba tiba kran air itu mengalir. Aku bilang ke ibu kalau
air kran nya sedang mengalir. Ibu membalikan badan dan melihat ke arah kran
itu. Ibu malah bilang kran nya tidak ibu buka sejak tadi.
Elly
malah melambaikan tangan seperti menyapa ke arah kran itu. Aku melihatnya
menjadi binggung. Firasat ku semakin tak enak. Aku pun beranjak pergi ke kamar
ku untuk bermain gitar. Sudah 15 menit aku bermain gitar dan sejak tadi aku
mendengar suara ketukan dari kamar sebelah. Aku pun berteriak kasar kepada
kamar sebelah “apakah mama bisa berhenti mengetuk kamar ku?”.
Akhirnya
kamar sebelah tidak mengetuk lagi. Tapi tidak berapa lama, suara ketukan itu
terdengar lagi. Aku pun kesal dan melempar patung hias di kamar ku dan kamar ku
jadi ada bolongan yang lumayan besar karena patung hias itu. Dan seketika aku
baru menyadari kalau yang yang telah aku lempari adalah ruangan terlarang itu.
“BRUK!”
aku segera berlari keluar ruangan dan mencari asal suara itu. elly terjatuh
tepatnya di depan ruangan terlarang itu dan ruangan itu terbuka dan mainan elly
masuk ke dalam ruangan itu. elly pun berlari masuk ke ruangan itu. Aku segera
berlari dan ingin menarik elly tapi itu sia sia. Pintu itu langsung menutup
kencang ruangan terlarang itu. Aku langsung mencari ibu dan ayah. Ibu dan ayah
masih di ruang makan. Aku langsung bilang ke mereka kalau elly masuk ke dalam
ruangan terlarang itu. ayah, ibu dan aku segera berlari menuju ke ruangan itu
dalam keadaan panik. Aku merasa bersalah kepada orang tua ku karena tidak
menjaga adik ku dengan benar. Ayah berusaha untuk membuka pintu itu tapi tidak
bisa.
Tiba
tiba suara ketukan itu muncul lagi, tapi berbeda dari sebelumnya. Ketukan itu
berasal dari pintu hitam itu dan ketukan nya halus. Dan di balik pintu itu elly
berbicara
“ayah, ibu, kakak?” suara
elly di balik pintu
“elly apakah aku baik baik
saja?” jawab ibu sambil menangis
“aku baik baik saja kok
bu, disini banyak sekali teman teman ku” jawab elly
“teman teman siapa elly?”
tanya aku
“mereka menyenangkan. Mereka
ngajakku bermain” jawab elly
“okey aku segera datang”
elly sepertinya berbicara kepada seseorang di dalam ruangan
Aku baru sadar akan ruangan yang berlubang itu. Aku segera
menuju kamar ku, dan melihat lubang itu. Aku mengambil linggis dan
menghancurkan pembatas ruangan ku dengan ruangan terlarang. Ayah dan ibu
binggung kenapa aku menghancurkan tembok itu. Aku pun menjelaskan kepada mereka
kalau ini adalah pembatas ruangan itu dan kamar ku. Ayah pun membantu
menghancurkan nya juga.
Akhirnya pun lubang nya bisa untuk 1 orang masuk. Ayah yang
masuk duluan. Aku pun juga memasuki ruangan itu dan ibu di belakang ku. Aku pun
tercengang karena melihat elly kepala bocor dan di tangannya ada patung hias
yang berasal dari kamar ku. Tiba tiba ada suara
“ini cara ku untuk bisa
sama seperti teman teman ku. maafkan elly”
Dan pada akhirnya tidak pernah ada orang di ruangan itu.Kecuali elly yang sudah meninggal
By: Devi Stefanny
Makasih telah membaca SS terbaru yang bergenre horror dan
selalu setia menunggu cerita cerita baru. :D
gambar sumber dari google
No comments :
Post a Comment