Sebuah cerita pengantar jendela inspirasi dan karya sesungguhnya

May 24, 2016

6 Light Of Life 6

No comments
Bab 6 
Aku pun akhirnya terbangun dari tidur ku. Setelah ku lihat sekelilingku ternyata sudah ada di sebuah penginapan namun sepertinya, penginapan kali ini lebih elit. Tapi ada sesuatu yang membuat ku terkejut, kutemukan kitho sedang tidur dengan posisi duduk di samping ranjang ku.
“kenapa dia tidur disini ya? Apa dia jagain aku ya?” tanya ku dalam hati.

            Ingin aku membangunkannya, tapi saat melihat tertidur pulas aku pun tak tega untuk membangunkannya, sepertinya dia kelelahan. Aku pun keluar dari kamar dan ingin menuju taman belakang rumah.
“eh, chiara. Dah bangun ya? Kitho masih tidur?” tanya ayuma.
“iyah. Hm.. tapi kenapa dia tidur di samping ranjang gw?” tanya ku.
“dia tuh jagain lu semaleman. Kemarin lu sempat demam tinggi. Dia khawatir banget sama lu dan dia juga yang kompres lu pake air dingin dan nungguin lu semaleman.” Kata ayuma.

             Entah apa yang harus ku katakan. Aku merasa bersalah karena telah membuatnya repot.
“Tapi kenapa dia mengkhawatirkan ku, bukannya dia suka kesal sama aku ya? Bahkan kita suka berantem. Apa jangan jangan….. ehh, enggak engak itu gak mungkin. Aduh chiara jangan ke geeran dulu deh sama si cowo mesum.” Kata ku dalam hati.
“heloo.. eh!. Bengong aja. Kesambet luh ntar.” Bentak ayuma yang membuyarkan pandangan kosong ku.
“eh.. iya iyahh hehe.” Kata ku agak kaget.
“lagi mikirin kitho yaaa?? Haha.. gw rasa kayaknya dia suka sama lu deh. Ya walau kadang di suka marah marah gak jelas sama lu atau kalian suka berantem. Tapi entahlah gw rasa firasat gw ini bener.” Kata ayuma tampak meyakinkan.
“apaan sihh.. gak lah firasat lu doang kali..” kata ku mengelak.
“wahh para gadis rupanya ngerumpi di sini. Haha, udah selesai? Ayuma tadi kan gw minta tolong lu bikini gw teh.” Kata ichiro yang tiba tiba muncul.
“iyah ihh.. bawel sabarlah.” Kata ayuma.
“yaudah deh gw mau ke taman belakang dulu ya.” Kata ku lalu pergi.

            Dapat ku rasakan sejuknya angin pagi dan kicauan burung yang merdu. Ku pikirkan lagi hal yang terjadi kemarin, kata kata ayuma tadi dan semua perilaku kitho belakangan ini.
“kenapa firasat gw sama kayak ayuma ya? Hm.. mungkin firasat doang kali yah.” Kata ku dalam hati.
“aduhhhh.. kenapa gw jadi kepikiran kitho terus ya? Jangan jangan gw… aduh enggak enggak gw gak mungkin suka sama cowo mesum kayak dia. Aduh chiara udah gak waras ya lu.” Kata ku pada diri sendiri.
“iyah emang udah gak waras..” kata seseorang dari arah pintu belakang rumah, dan ternyata itu adalah kitho. Dapat ku lihat senyum dari wajahnya saat mengatakan itu.
“apaan sihhh.. lu nguping gw ngomong apa ya !?!?” kata ku dengan spontan.
“enggak kok, baru aja dateng tapi ge denger yang pas lu bilang kalu lu itu gak waras hahaaa.” Katanya.
“apaan sihh” cembutut ku.
“udah ih ngambek mulu. Gimana dah mendingan?” tanyanya
“udah kok. Hm.. makasih ya dah nolongin gw kemarin dan sorry udah repotin.” Kata ku.
“gak apa apa kok. Lagi pula menurut gw itu gak repotin gw.” Katanya.
“heh kalian, udahan pacarannya buruan beres beres kita mau ke tempat selanjutnya.” Kata ichiro dari jauh.
“apaan sihhh.. iyah iyah kita masuk.” Kata ku agak kesal. 

Tapi anehnya kitho hanya tersenyum melihat reaksi ku dan tiba tiba tangan ku di genggam olehnya dan di tarik menuju arah pintu belakang rumah dan kemudian melepas genggaman tadi.
“dahh ya gw tinggal, mau beresin barang di kamar terus mau mandi.” Katanya
“ehh.. iyah..” kata ku agak bingung dengan apa yang beru dia lakukan tadi.

            Tak lama pun kami berkumpul untuk mendengarkan penjelasan muchi.
“baiklah kalau semuanya sudah berkumpul. Kita akan menuju ke Mumu Ocean di sana ada tersimpan cahaya berwarna biru namun perkiraan bukan di tepi lautan namun di dasar lautan. Cahaya biru ini berelemen air.” Jelas muchi.
“hah?? Kalau begitu kita butuh alat Diving.” Kata iruka.
“iyah, tapi kita gak punya alatnya.” Kata ku.
“gak perlu pake alat diving. Dunia ini kalau mau berkunjung melihat ke dalam laut sedalam apapun biasanya menggunakan gelembung raksasa ajaib yang terdiri 6 lapis dan itu kita yang control gelembung itu sendiri sesuai dengan kemauan kita.” Jelas muchi.
“ohh.. kalau begitu aman dong.” Kata iruka.
“tapi kekurangan dari gelembung itu adalah dia sangat sensitive maka itu yang sangat sulit adalah kita harus menjauhkan gelembung itu dari mahluk mahluk air yang berukuran besar atau yang berbahaya, bila tidak lapisan gelembung itu akan pecah satu persatu bisa habis 6 lapisan.  Kemungkinannya sangat kecil untuk orang yang ada di dalam gelembung itu selamat. Biasanya satu gelembung berkapasitas 2 orang.” Jelas muchi.
“yaudah deh, kalau begitu kita lihat saja kondisinya nanti.” Kata iruka.
“ngomong ngomong alat diving apaan sih?” tanya kitho sambil mengaru garuk kepalanya dengan bingung.
“astaga diving aja gak tau. Alat diving itu kata lain dari alat buat menyelam.” Kata ayuma.
“astagaaa ngomong gitu aja pake bahasa yang ribet ribet amat. Kenapa gak sekalian pake bahasa yunani aja.” Kesal kitho.
“astagaa mang apa ribetnya sih, lu aja yang gak ngerti. Jadi bukan salah kita.” Kata ku.
“udah udahh.. jagan ribut. Yaudah yuk kita berangkat.” Ajak muchi.
“oke..” sorak semua orang di sana.
“I’m coming Mumu ocean.” Kata ayuma semangat.
“alay ih…” kata ku.
“biasa lu juga begitu haha..” kata ayuma

             Sikap kitho agak berbeda belakangan ini, tapi perbedaan ini sangat mengganggu pikiran ku. Aku jadi sering memikirkannya. Tapi yasudahlah, dia tak ada hubungannya sama misi ini. Aku harus tetap fokus pada misi apapun kondisinya.
“aduh.. muchi kita sampainya kapan sih, aku laper nih.” Kata ayuma.
“sabar ya, kita ini juga lagi cari penginapan kok.” Kata ayuma.
“ih.. makan mulu nihhh..” kata ichiro.
“bodo, suka suka gw, bweeee” kata ayuma lalu menjulurkan lidahnya meledek ichiro.

            Kami pun akhirnya mendapat penginapan yang dekat dengan hutan kecil dan sungai. Mungkin ini tempat yang cocok untuk kami beristirahat sekaligus training.
“chiara makan malem dulu yuk.” Ajak iruka.
“iyah ntar aja gw lom laper. Sisain aja.” Kataku.
“ih.. ntar sakit aja.” Kata iruka.
“gak bentar lagi gw masuk kok.” Kata ku dan Tak lama kemudian tiba tiba kitho datang.
“heh cewe. Makan nih ntr sakit aja.” Kata kitho sambil menyodorkan ku sepiring.
“hah?? Iyah iyah, tinggalin gw sendiri ya, tolong.” Kataku.
“iyah yaudah deh. Tapi kalau ada apa apa entar panggil aja ya.” Katanya lalu pergi.
“iyah.” Kataku.

            Esokan harinya kami sibuk training. Kami melawan kancil bertanduk 5, kupu kupu raksasa yang beracun dan monster lainnya. Setelah training kami makan siang lalu segera menuju ke Mumu Ocean. Kira kira jaraknya 1 KM dari penginapan kami.
“wahh.. airnya bersih ya. Gak kayak laut di dunia kita udah mulai kotor.“ kata iruka.
“iyah laut di dunia ini bisa selalu bersih karena ada 1 penguasa yang namanya Mumumyocean yang menjaga lautan di dunia ini dan penguasa itu tinggal di dasar lautan Mumu ocean ini. Mumumyocean juga yang menjaga dan menyimpan cahaya biru.” Jelas muchi.
“wah.. berarti ini pusat dari semua lautan ya?” tanya kitho.
“iyah. Benar.” Kata muchi.
“lalu artinya kalau kita mau mengambil cahaya biru ini kita harus berperang melawan Mumumyocean?” tanya ayuma.
“tidak, kali ini kita tidak harus berperang melawannya karena dia termaksud mahluk yang bersahabat, baik, pembela kebenaran. Tapi, sifat buruk dia adalah suka lupa wajah orang yang di temuinya. Makanya itu dia memiliki tangan kanan yang akan membantunya namanya Imyocean.” Jelas muchi.
“okelahh.. gak usah basa basi lagi, yuk kita naik gelembung raksasa ini.” Kata ichiro.

            Kami pun naik gelembung raksasa. Aku dengan iruka, ayuma dengan muchi, kitho dengan ichiro. Pertama nya yang membuat ku agak takut adalah tiba tiba ada serangga air raksasa yang menghampiri kami. Untungnya kita bisa menghindar, apalagi serangga adalah mahluk yang paling aku takuti dan aku benci.
“muchi perjalanan ke dasar laut berapa KM?” tanya iruka.
“hm.. kira kira 15 KM.” kata muchi.
“apa?! Astaga muchi, kau tahu. Aku benci mahluk di bawah laut ini. Kenapa semakin kita ke dasar laut ada banyak mahluk yang seperti serangga.” kata ku mulai ketakutan.
“ini memang jenis spesies yang ada di dasar laut. Spesies ini hanya dapat hidup sekitar 5KM di bawah permukaan laut. Benarkan muchi?” kata iruka.
“iyah.. benar sekali. Kamu tahu dari mana.” Tanya muchi agak heran.
“aku membaca buku panduan jenis mahluk di lautr ini tadi hehe.” Kata iruka.
“wah.. kamu pengingat yang hebat, baru baca sekali sudah hafal.” Takjub muchi.

            Kami pun baru setengah perjalanan ke dasar laut. Padahal aku sudah merinding dan memeluk tangan iruka dengan erat. Bahkan saat ada serangga air kecil yang menghampiri gelembung kami aku langsung lompat lompat tak karuan.
“itu hanya serangga air yang berukuran kecil chiara, tenanglah.” Kata iruka.
“TAPI  ITU TETAPLAH SERANGGA…” kata ku dengan lantang sambil lompat lompat.
            Hal ini menarik perhatian mahluk lain untuk menghampiri gelembung ku, mungkin mereka kira ada atraksi kali ya.
“huaaaa… kenapa makin banyak sihh..” kata ku merengek.
“sudahh hentikan chiara, kamu bisa merusak lapisan gelembung itu.” Kata muchi.
“tapi ini gimana..” kata ku mulai mengeluarkan air mata. Kesabaran ku sudah habis, aku benar benar kesal dengan semua ini.
“semuanya DIAM…” teriakku dan seketika aku menggetarkan alam ini.

 Dan kabar baiknya semua mahluk itu pun pergi dan tidak berani mendekat. Kami pun meneruskan perjalanan dengan tentram. Kami pun tiba di dasar laut dan gelembung itu hilang semua tapi kami bisa bernafas di bawah air, mungkin gelembung itu hanya sebuah alat transportasi. namun saat kami tiba di dasar lautdan ingin menemui Mumumyocean.
“SIAPA YANG BERANI MERUSAK PATUNG KESAYANGAN KU??!!” tanya penguasa laut dengan penuh amarah, Mumumyocean.
            
             Wujud Mumumyocean seperti layaknya seorang raja namun bedanya dia memiliki daun telinga yang lancip seperti kurcaci namun ukurannya lebih besar.
“kalian, para pendatang asing. Berani sekali kalian mengganggu tempat ini dan merusak patung kesayangan ku. Dasar kalian tidak tahu sopan santun.” Katanya dengan gagah.
“maafkan kami, kami tidak bermaksud..” kata ku yang terpotong.
“TIDAK ADA MAAF UNTUK KALIAN..” kata Mumumyocean lalu menyerang kami.


#CONTINUE…


  Mohon maaf bila ada kata kata atau penulisan yang salah dan ketelatan post bab selanjutnya. karena saya author WNC = WindyCiang sedang sibuk belajar ujian yang sedang berlangsung, mohon di mengerti ya readers ^-^.  makasih ya sudah menunggu sampai bab selanjutnya ^-^ . thank you readers ^-^

 gambar sumber dari google.

No comments :

Post a Comment