Sebuah cerita pengantar jendela inspirasi dan karya sesungguhnya

May 21, 2016

[SS] "HATE TEACHER (?)"

No comments
SS = (Short Story)
                                Hate Teacher (?)

          Aku benci kepada guru ku. Dia selalu memarahi kita satu kelas karena kenakalan kita. Terkadang kita di hukum. Di suruh jongkok sambil berjalan, di suruh berdiri di depan kelas, di suruh berdiri di tempat selama pelajarannya. Setiap kali dia mengajar, dia selalu mengajarkan dengan cepat. Aku suka tidur di kelas dan malas mendengarkan pelajarannya. Terkadang aku dengan teman ku sengaja menaruh cicak di mejanya. Aku juga pernah menaruh lem di bangku agar dia tidak bisa berpindah tempat dengan bangkunya. Aku sengaja tidak memakai pakaian lengkap. Aku juga suka terlambat ke sekolah karena malas belajar pelajaran dia di jam pertama. Terkadang aku suka mengatai nya di belakang dia.
“Sangat menjengkelkan” kata ku kepada teman teman ku
“iya tuh guru nya nyebelin banget sih. Masa apa apa di hukum. Salah dikit hukum” kata teman ku
“ngajarnya juga gak bener. Itu kan pelajaran anak smp masa masih di ajarin” kata teman ku satu lagi
“eh eh dia udah dateng” kata teman ku
            Dia selalu datang dengan gaya songong. Dan dia sangat menyebalkan. Aku selalu sengaja mendengarkan earphone setiap pelajarannya.
            Mungkin kalian pernah mengalami hal yang sama dengan ku. guru yang galak, pelit nilai, ngajarnya super cepet, selalu membandingkan dengan murid yang pintar.
            Tapi ada satu kejadian yang mengubah ku....
            Suatu ketika dia jatuh pingsan di kelas. Kita semua satu kelas panik dan segera memanggil ambulance. Aku sendiri berlari menuju ke ruang kepala sekolah. Kepala sekolah terkegut dan segera menuju ke tempat tujuan. Aku sebagai ketua kelas di suruh ikut untuk ke rumah sakit bersama dengan kepala sekolah.
Aku melihat bu guru yang terkulai lemas di kasur rumah sakit. Tidak ada yang akan menyangka guru bisa sampai begini. Dokter memberi tahu kami kalau bu guru terkena suatu penyakit yang bisa menyebabkan kematian.
Keesokan hari nya aku mengunjungi nya. Aku melihat dia yang sudah sadar sambil melihat foto foto. Aku bertanya padanya
“bu, ibu sedang lihat apa?” tanya ku yang duduk di sebelahnya
“ini foto foto pas ibu ngajar di sekolah selama 5 tahun” jawabnya sambil menunjukan nya pada ku
“ini foto tahun pertama ibu mengajar... ini tahun kakak kelas mu... ehmmmm nah ini foto pas kalian masih SMP” katanya
“aku masih sangat culun ya hahaha” kata ku
“hahaha tapi sekarang kamu tumbuh menjadi gadis yang cantik” katanya
“bagaimana pelajaran mu hari ini? tidak tidur lagi kan kamu?” tanya bu guru
“gak kok bu. Aku kan anak rajin” kata ku dengan panik
“kamu pasti tidur nih. Kenapa kamu selalu tidur di sekolah?” tanya nya
“karena.... aku tidak tau bu” jawab ku
“ok baiklah” katanya sambil mengelus kepala ku
“maaf kan aku selama ini bu... aku... aku....” kataku sambil menangis
“udah udah tidak apa apa.... cup cup...  Kamu harus belajar yang rajin ya nak” katanya
“baik bu. Mulai sekarang aku akan rajin belajar. Akan ku buktikan kepada ibu kalau aku bisa masuk 10 besar. Tapi ada satu syarat bu..” kataku meyakinkan
“syarat apa nak?” tanya nya
“ibu harus sembuh dan mengajarkan kami kembali. Aku berjanji akan rajin sekolah” kata ku
            Aku merasa bersalah kepada bu guru. Aku sudah terlalu nakal. Aku akan buktikan kepada nya kalau aku bisa.
            Hari demi hari berlalu aku setiap hari belajar dengan tekun. Aku berharap aku bisa mewujudkan nya. Dan di saat hari ujian... aku tidak bisa mengunjungi nya. Karena harus belajar untuk ujian.
            Ketika hari pembagian hasil ujian. Aku sangat senang dan aku akhirnya mencapai ranking 9. Semua teman ku memberikan selamat kepada ku. Aku mendekap erat nilai ku. Aku segera menuju rumah sakit untuk menemui nya.
            Sesampai disana... aku melihat kamar bu guru sudah kosong. Dan sudah tertata rapi. Aku menangis sambil memanggil bu guru. Dan ada seseorang yang masuk. Dia perempuan.
“dia sudah pergi dari sini” kata suster
“apa?! Bu guru pergi kemana?” tanya ku
#flashback
            *Aku mengingat ingat perkataan nya di hari pertemuan terakhir aku dengan nya sebelum aku mengikuti ujian.
“kamu harus belajar yang rajin ya. Ibu yakin kamu pasti bisa masuk 10 besar. Ibu akan selalu mendoakan murid murid ibu sampai akhir hayat ibu”*
#
“bu... kemana kau?” tanya ku ke arah tanpa tujuan sambil menangis
            Aku menangis di kasur... di tempat terakhir ibu terbaring disini.
“apa yang kau lakukan disini?” tanya seseorang di belakang ku sambil memegang pundak ku
“Aku kesini ingin memberi nya ini” kata ku yang masih menangis dengan wajah tertutup dan aku memberi kertas hasil ujian ku kepada seseorang yang bertanya  itu
“wah... nilai kamu membaik ya sekarang. Kamu sudah mulai rajin” kata seseorang itu
“ini kok suaranya mirip bu guru?” tanya ku heran
“ibu?!” kata ku terkegut melihat Ibu guru yang sehat sehat saja
            Aku langsung memeluk nya dan pada akhirnya dia kembali mengajar di sekolah ku dan dia telah menjadi motivasi ku untuk menjadi rajin di sekolah. Thank you my teacher...



By: Devi Stefanny

Maaf bila cerita nya kurang menarik dan tidak seru. Saya sebagai author (dvs), sedang sibuk belajar untuk ulangan kenaikan kelas yang sebentar lagi di adakan. Jadi saya tidak menyusun alur ceritanya terlebih dahulu. Semoga kalian selalu setia membaca setiap cerita di blog kami. Thank you readers :D



Gambar sumber dari google

No comments :

Post a Comment