MOM
Aku di rumah sendirian karena ayah dan
ibu ku pergi ke luar kota untuk bekerja. Kakak laki laki atau biasa di sebut
levin, dia pergi menginap di puncak bersama dengan teman teman sekolahnya. Aku
memang sudah biasa sendiri di rumah. Maka dari itu aku selalu mengisi hari hari
ku dengan membaca novel. Aku mengoleksi berbagai macam buku novel. Ada yang
horror dan psikopat sejenisnya. Menurut ku novel bergenre seperti itu lebih
menarik dan menantang. Buku favorite ku berjudul the eyes jadi the eyes
menceritakan seorang gadis yang unik atau biasa nya di sapa si aneh. Gadis itu
bisa melihat hal hal yang tidak bisa di lihat orang biasa dan pada akhirnya
gadis itu...
“ting tong ting tong”
Suara bel rumah ku
Ibu? Kata ku dalam hati. Ah! Aku ingat
kemarin ibu SMS kepada ku kalau besok dia akan pulang. Ayah? Kenapa ayah tidak
ada kabar ya?
“ibu sini aku bawakan
barang barang nya” kata ku
“sini bu duduk, aku
buatkan teh ya. Agar tubuh ibu hangat. Tubuh ibu dingin sekali. Di luar sana
memang cuacanya dingin ya bu” kata ku
Aku berbalik badan dan membuatkan teh
untuk ibu. Sejak tadi ibu hanya diam saja mungkin dia kedinginan. Aku pun
segera menuangkan air panas dan ku aduk secara perlahan dan ketika ku
membalikan badan ku, ibu tidak ada. Aku panggil ibu ke setiap lantai, ruangan
dan kamar. Tapi ibu tidak terlihat. Barang barang yang tadi ke bawa masuk juga
tidak ada. Aku merasa binggung saat itu. Apakah itu hanya halusinasi? Aku pun
meminum teh yang ku buat dan ketika ku selesai meminumnya... dari arah belakang
aku merasa pintu kulkas terbuka.
“Ibu? Apakah ibu ingin
mengambil sesuatu?”. Ketika ku menghampirinya dan dia bilang “Ibu ingin air
putih”. Aku mengambilnya dan lagi lagi aku membalikan badan dan tidak ada
orang. Ibu? Ibu? Aku panik kenapa ibu tidak ada.
Tapi botol itu mengingat ku kepada ibu
yang selalu menyuruh ku meminum air putih dibanding minuman lain. Aku pun
meminumnya. Aku pun kembali ke kamar tidur ku. Aku kembali melanjutkan novel
yang tadi ku baca. Telepon rumah berdering... lagi lagi ada saja yang menggangu
konsentrasi ku. aku pun mengangkatnya. Terdengar suara suara di tempat yang
berisik. Tempat itu seperti seperti di jalanan. Selama 30 detik ku mendengar
suara telepon itu. Ada suara yang membuat ku mendengar cukup lama... suara itu
seperti ada orang yang sedang berusaha berbicara. Suara itu terdengar seperti
orang yang kesakitan. Aku pun mendengar dengan teliti apa yang dia ingin
bicarakan. Dia hanya bilang “tolong aku, aku di jalan xxx”.
Aku segera menutup
telepon tersebut dan aku ketakutan. Kenapa ada orang seperti itu menelepon ke
rumah ku. Aku pun segera menutup lampu tidur dan aku berusaha agar aku ter
lelap tidur. Keesokan paginya aku membuat sarapan sendiri. Aku sambil membuka
tv. Setelah aku selesai memasak sarapan ku dan aku mendengar di berita bahwa
mobil yang ber plat B 08xx FVx. Aku pun tercengang. Itu kan mobil ayah dan ibu.
Aku segera berlari menghampiri tv dan terus mendengar berita itu. kecelakaan
itu terjadi di jalan xxx. Aku semakin terkejut. Itukan ada orang yang meminta
tolong ku di jalan tersebut kemarin malam. Aku menyesal kenapa aku tidak
menolongnya. Aku mendengar berita itu lagi. Ada sepasang suami istri di
dalamnya. Suaminya meninggal dalam keadaan memegang telepon genggam dan
istrinya sudah meninggal lebih awal daripada suaminya. Telepon genggam tersebut
di bawa polisi untuk di periksa.
Aku menangis, aku benar benar punya
firasat kemarin. Dan ternyata hari ini malah ada berita buruk.
“ting tong ting tong”
suara bel rumah ku berbunyi
“adek adekk... kamu
sudah liat berita hari ini belum? Ayah dan ibu....”
“sudah kak... jangan
di bahas lagi” aku sambil menangis dan menghentikan ucapannya
Aku dan kakak ku menangis dan tidak tau
harus berbuat apa.
By: Devi Stefanny
Maaf bila ceritanya
kurang menarik. Saya sangat berterima kasih karena kalian selalu setia menunggu
cerita cerita terbaru dari blog kami. Thank you readers :D

No comments :
Post a Comment