Sebuah cerita pengantar jendela inspirasi dan karya sesungguhnya

Jun 19, 2016

The Eyes 1 [SEASON 2]

No comments
                     The Eyes
Season 2


Bab 1

                Nama ku Amaturatsu. Aku lahir di Jepang dan tinggal di Indonesia sejak aku masih berusia 1 tahun, karena papa ada pekerjaan. Sekarang aku sudah SMA 2. Namun hingga suatu hari papa akan kembali ke Jepang karena pekerjaanya telah selesai..

“ratsu, papa sarankan kamu belajar bahasa jepang mulai dari sekarang.” Kata papa.
“astagaa pa, gak usah lah lagi pula kan kita juga lagi tinggal di Indonesia.” Kata ku.
“masalahnya bulan depan kerjaan papa selesai dan kita akan balik ke rumah kita yang di Jepang yang di Osaka.” Kata mama.
“APA ?!!?!? CEPET BANGET!!” kata ku kaget.
“hahaa.. kamu sih di suruh belajar gak mau. Intinya kamu harus ikut kami pulang ke sana dan kamu juga akan sekolah di sana.” Kata papa.
“hufttt… baiklah.. yaudah aku cicil belajar bahasa jepang. Aku mau ke kamar dulu deh.” Kata ku dan langsung masuk kamar.

            Aku pun cicil belajar bahasa jepang setiap harinya melalui internet dan aku hanya bisa mengatakan hal hal yang umum. Untuk membantu kelancaran ku dalam berbahasa jepang mulai dari hari itu kami berbicara bahasa jepang di rumah.
“Ohayo gozaimasu.. (selamat pagi) kata ku.
“Ohayo..” kata papa dan mama membalas ucapan salam ku.

            Hari demi hari berlalu semua aku lalui dengan sulit apa lagi saat belajar huruf kanji jepang rasanya kepala ku ingin pecah. Hingga akhirnya ini adalah waktu untuk aku kembali ke Negara kelahiran ku,  Jepang. Perjalanan ke sana cukup lama dan sesampai di sana aku dapat melihat bunga sakura yang selama ini ingin sekali aku lihat.
“pa, ma, belikan aku satu rumah dong.. aku pengen coba hidup mandiri” kata ku.
“katakan dalam bahasa jepang..” kata mama sambil tersenyum seolah meledek ku.
“Kisama…. -_- (sialan)” kata ku. Agak jengkel.
“heh????” kata mama dengan logat jepangnya yang  kaget atas perkataan ku.
“hehe Gomen nasai (maaf).. TAPI AKU GAK TAU BAHASA JEPANGNYA.. HUAAAAA” rengek ku.
“hahahaa yaudah yaudah nanti papa belikan.” Kata papa.
“Arigatou gozaimasu..(terima kasih)” kata ku senang.

                        Akhirnya aku punya rumah baru di jepang. Rumah itu di kota Tokyo sedangkan papa mama di Osaka. aku pun membereskan barang barang pindahan lalu istirahat sejenak di kamar. Karena lelah jadi aku lepaskan kacamata ku dan ku tutupi mata ku dengan lengan. Namun aku merasa ada seseorang di sini dan akhirnya ku buka mata ku dan dapat ku lihat seorang gadis sedang duduk di samping ku.
“Moshi moshi..(halo)” kata  Perempuan berambut biru itu.
“huahh!!  kamu siapa, apa arti itu? Astaga siapa yang bisa mentranslate semua ini.” Kata ku sambil menepuk jidat.
“ohh.. jadi kamu bisa bahasa Indonesia ya. aku juga, mungkin ini akan memudahkan mu untuk berbicara, Karena aku pernah belajar bahasa Indonesia dengan Yumeii-chan.” Katanya.
“kenapa gak dari tadi..-_- oh ya ngomong ngomong Yumeii siapa?” tanya ku.

            Tiba tiba pintu terbuka dan aku melihat 2 gadis berambut pirang dan hitam.
“Yamaii-chan, untuk apa kau menyebut nama ku? Kembali ke ruangan mu, tidak sopan bila masuk tanpa mengetuk pintu termaksud dia adalah orang baru di sini hargai dia.” Kata perempuan pirang itu.
“kamu terlalu ketat. kamu saja masuk tanpa mengetuk pintu terlebih kau memotong pembicaraan kami.” Kata perempuan berambut biru di samping ku.
“ka..kau ini… “ kata si pirang dan menyeret perempuan berambut biru itu keluar kamar.

             Aku hanya tercengah entah harus mengatakan apa, karena wajah mereka sama namun memiliki kepribadian yang berbeda beda dan warna rambut yang beda.
“Oni-san (kakak lk), maaf atas semua ini mereka selalu saja bertengkar.” Kata si rambut hitam yang masih ada di kamar ku.
“eh.. ehm.. iyah gak apa apa kok. Untunglah kalian bisa berbahasa Indonesia jadi aku tidak kesulitan dalam berbicara. Tapi kalian ini setan kan?” kata ku.
“tidak..” kata nya.
“tapi, mata ku tidak mungkin salah.. lalu kalian ini manusia?” tanya ku.
“tidak kami ini hantu.” Katanya.
“hantu dan setan itu sama saja -_-  . jadi kamu ini memang setan baiklah salam kenal.“ kata ku.
“tidak.. aku bilang aku ini hantu bukan setan.” Katanya dengan tampang flet.
“ehm.. tapi artinya sama saja.” Kata ku sambil menggaruk kepala ku.
“tidak.. aku ingin kau menyebutnya hantu.” Katanya dengan flet.
“eh… baiklah -_- “ kata ku.

            Setelah kejadian itu kami pun bertemu di ruang tamu dan saling memperkenalkan diri.
“hajimemashite.. watashi wa Amaturatsu desu (salam kenal.. saya adalah Amaturatsu). Yoroshiku onegai shimasu (senang berkenalan dengan anda).” Kata ku.
“jangan memaksakan diri bila tidak bisa berbahasa jepang.” Kata si pirang yang agak nge-ledek.
“ya, jangan.” Tambah si rambut hitam dengan wajah fletnya lagi.
“hehehe gak apa apa. Selanjutnya silahkan perkenalkan diri kalian karena sekarang kita adalah keluarga bukan?” kata ku yang agak sok akrab.
“keluarga? Hm.. baiklah. Aku Yumeii, Aku SMA 1.” Kata si pirang.
“aku Yamaii, SMA 1.” Kata si rambut biru dengan semangat
“a..aku.. Yomoii, SMA 1.”kata si rambut hitam agak malu.
“hm.. jadi kalian seumuran dan jangan bilang kalian kembar.” Tebak ku.

“iyah, kami kembar 3 aslinya rambut kami pirang tapi Yamaii-chan mengecat rambutnya sesuai dengan warna favoritenya dan Yomoii-chan mengecat hitam karena dia sangat suka rambut hitam, itu akan memudah kan orang untuk membedakan kami ber-3.” Jelas Yumeii.
“dari kami bertiga yang lahir duluan adalah Yemaii-chan, Yamaii-chan kemudian aku.” Tambah Yomoii atau si rambut hitam.
“lalu kenapa kau juga tidak mengecat rambut?” tanya ku pada Yumeii.
“dengar! Kedisiplinan adalah hidup ku, mana mungkin aku menghilangkan rambut pirang ini. Ini adalah alami, hasil dari 9 bulan ibu ku mengandungku. Pengorbanan yang tanpa batas…” Katanya sambil satu tangan mengarah ke atas dan satunya lagi dikepalkan dan di letakan di depan dadanya.
“dia sudah terbiasa seperti itu. Lebay, dia sangat mencintai ke disiplinan dan moral.” Kata Yamaii.
 “ya, lebay..” kata Yomoii menngulang dengan wajah flet.
“hihihi..” Tawa kecil ku sambil menggaruk kepala ku.
“jangan suka mengulang perkataan orang lain… tidak sopan tauuu.” Kata Yumeii sambil mencubit pipi Yomoii.
“ya, tidak sopan..” kata Yomoii menngulang dengan wajah fletnya lagi.
“kenapa kau begitu lolii…” kata Yumeii agak kesal.
“ya, Loli.” kata Yomoii menngulang lagi.
“haha, maaf lalu kenapa kalian bisa meninggal?” tanya ku.
“karena.. kami kaget kalau kami memiliki pacar yang sama karena kami mengetahuinya ketika sedang makan apel, akhirnya kami tersedak lalu mati.” Jelas Yumeii.
 “hahhahaaaaa…. “ tawa ku sampai ngakak dan guling guling si sofa.
“kenapa ketawa?!” kata Yamaii dengan agak lantang.
“habisnya cuman gara gara itu ya..kirain ada apa. Kematian yang konyol” kata ku.

           Tibat tiba Yumeii menojok pas di wajah ku.
“aduhh.. sakit tau.” Kata ku dan dia cuek.
“kalau cinta semua bisa saja terjadi. Bahkan samudera menegering karena ketulusan hati ku padanya. Monyet bisa terbang, anjing bisa mengeong dan hati ini akan berbentuk kubus agar ada ruang untuknya di hati ku…” Kata Yamaii mulai over dramatis.

           Akhirnya perkataan Yamaii terpotong karena ada bunyi petir mungkin itu tanda akan turun hujan.
“Aku tak mau mati aku masih mau hidup. Jangan bunuh aku..” kata Yomoii takut dan menutup matanya.
“yomoii, bukannya kamu memang sudah mati dan jadi setan.” Kata ku.
“hantu” katanya dengan flet.
“eh.. iya hantu maksudnya.hehehe..” Kata ku.
“iyah.. aku lupa. Hm.. lalu kenapa kamu bisa melihat kami.” Tanyanya.
“oh.. kalau aku lepas kacamata ku aku bisa melihat kalian namun bila aku memakainya aku tidak begitu jelas melihat kalian bahkan terkadang aku tak bisa melihat kalian sama sekali.” Jelas ku.
“oh.. begitu. Hebat sekali.” Katanya lalu kembali ke kamar
“hahaha biasa saja, tapi kata orang tua ku, saat aku lahir ada muncul cahaya kuning dari mata ku dan saat itu sudah jam 6.30 namun matahari masih belum terbenam hingga akhirnya aku tertidur katanya matahari barulah terbenam. Mungkin karena itu aku di namakan Amaturatsu yang artinya Dewa Matahari (Amateratsu) “ jelas ku.

           Akhirnya karena sudah malam dan besok adalah hari pertama aku sekolah kami pun kembali ke kamar masing masing.

           Tak terasa malam begitu cepat dan sudah waktunya aku berangkat ke sekolah. Aku memperkenalkan diri ku di kelas dengan bahasa jepang. Ternyata guru wali kelas ku Berasal dari Indonesia yang bekerja di Jepang sebagai guru Ilmiah sekaligus wali kelas ku. Dia dapat membatu ku dalam mentranslet bahasa jepang dan berjanji akan mengajari ku bahasa jepang dan tulisan kanji secara lancar.


#Continuee..

by: WindyCiang


Maaf jika ada kesalahan kata atau kurang menarik. Saya Author WNC = WindyCiang yang akan melanjutkan THE EYES Season 1 yang telah di buat oleh Author DVS = DeviStefanny.  Thank you juga kepada pra readers telah setia menunggu cerita cerita dari kami. kami harap kalian suka dengan cerita THE EYES ini.. Thank You ^-^


Gambar Sumber dari google

No comments :

Post a Comment