[SS] Short
Story
After Life
Setiap
kali aku membuka mata, aku selalu merasa kesepian. Tidak ada siapapun dalam
ruangan bersama ku. Hampa, sunyi dan semuanya berwarna putih. Aku terbangun
pada sebuah keramik dingin dengan pakaian pasien berwarna putih. Hal itu
membuatku terus bertanya-tanya.
“Aku dimana? Ini tempat apa? Kenapa aku
ditinggalkan sendiri disini?”
Aku
berjalan menuju sebuah pintu besi yang terdapat tak jauh dari tempat ku
berdiri. Di balik pintu tersebut ada apa? Aku mencoba untuk membukanya dengan
menempelkan sidik jari pada seluruh telapak tangan pada monitor pintu. Hasilnya
pada layar adalah “gagal”.
Aku melihat
sekitarku dan mencoba meraih barang disekitar ku seperti bangku, meja belajar, tablet
dengan pensil tablet. Tablet dengan ukuran 20 cm x 10 cm dengan pensil 8 cm
membuatku penasaran kenapa ada benda seperti ini disini. Terdapat pada layar hanyalah
sebuah layar putih dengan tools warna warni seperti dapat ku gambar dan warnai
sepuasnya. Ku mulai menggambar lautan, cahaya matahari yang cukup terik dengan
angin sepoi-sepoi dan langit biru yang menyegarkan. Sesuatu tiba-tiba terjadi,
seluruh ruangan ku berubah menjadi seperti apa yang aku gambar. AJAIB!!
Aku baru
menyadari apa yang aku lihat yaitu proyeksi dari apa yang aku gambar menjadi
sebuah latar ruangan yang sungguh terlihat nyata. Sudah seminggu aku disini dan
tak pernah menyadari bahwa ada alat menakjubkan ini.
Beberapa hari
yang lalu aku menyadari bahwa tubuhku terasa begitu berat dan lemah. Aku mencoba
melihat sekitar ku hanyalah ruangan putih bersih dan terdapat meja belajar beserta
kursinya. Setelah itu aku tertidur lagi pada lantai karena pandangan ku yang
mulai kabur.
Esok
harinya sekitar hari ke 6 aku disini, aku mulai dapat menggerakan tubuhku
sedikit demi sedikit. Aku merasa ada sesuatu yang melingkar di pergelangan
tangan kiri ku. Ternyata itu adalah sebuah jam yang dapat menunjukan sudah
berapa lama aku di ruangan ini. Jam tangan tangan itu menunjukan tanda “6 hari
12:45:20” dan angka detik pun terus bergerak.
Aku pun
tersontak, sejak kapan aku disini dan mengapa aku baru sadar setelah 6 hari ini?
Sangat membinggungkan. Lalu pada hari ini yaitu hari ke 7, seluruh anggota
tubuhku dapat bergerak sesuai keinginan ku.
Tablet dan
pensil itu mengubah seluruh pandanganku terhadap putih bersihnya ruangan ini. Lautnya
begitu tenang dan matahari tidak begitu terik. Sangat nyaman. Aku pun mencoba
menggambar sebuah kursi sandar untuk membuatku lebih rileks pada pemandangan
indah ini.
Beberapa saat
kemudian, tanpa sadar aku terus menggambar dan menggambar hingga berbagai macam
ilustrasi pun terbentuk seperti sebuah gunung dengan awan kabutnya, pepohonan
dengan daun warna warni dan sebuah bentuk simetris persegi panjang menjulur keatas
dengan cahaya-cahaya didalamnya.
Aku sangat
senang disini. Sejak ada tablet dan pensil ini, hidupku tidak begitu kesepian. Alhasil
dengan gambar-gambarku ini, aku dapat keluar dari pintu itu dan merasakan latar
dari apa yang aku gambar. Akan tetapi percuma, jika aku berlari hingga pojok
pada latar, ternyata ada sebuah tembok. Tembok itu transparan dan gambarnya
menyatu dengan tembok tersebut. Seperti sebuah hologram.
Ini dimana?
Kenapa aku seperti terjebak? Aku berteriak dan suara pun menggema. Ini rekayasa.
Ini ruangan rekayasa. Buktinya aku terus berteriak dan terus menggema.
Sesaat aku
terdiam, aku melupakan hal yang penting. Siapa aku?
.......
∞
Seorang pria berlari
dengan kecepatan tinggi sambil membawa sebuah gadis berusia 15 tahun dalam
gendongannya. Ia terus berlari di antara bara api di sekelilingnya dan berbagai
macam benda besar terjatuh dari langit menghancurkan tanah. Kekacauan pada
dunia terjadi saat tata surya mengalami perubahan orbit. Banyak tabrakan dari asteroid
pada bumi sehingga menyebabkan bumi memanas dan hancur berkawah-kawah.
“vira ku mohon kamu bertahan, sedikit lagi ku mohon”
Pria itu mencoba
berkomunikasi dengan sosok gadis yang terus ia gendong. Gadis itu masih
bernafas walaupun nafasnya melambat. Pria itu akhirnya sampai pada sebuah alat
yang cukup besar dan muat untuk ratusan orang tetapi penggunaannya sangat
terbatas. Alat tersebut adalah alat ciptaannya yaitu AL-2020. A yang artinya
After dan L yang artinya Life. 2020 adalah tahun dimana ia menciptakan alat
raksasa itu.
Pria itu berprofesi
sebagai ilmuan yang menciptakan sebuah mahakarya yang tak ada bandingannya
yaitu sebuah pesawat luar angkasa yang dapat membuat makhluk hidup di dalamnya
dapat bertahan hidup dalam luar angkasa selama masa hidupnya. Makhluk hidup di
dalamnya tidak perlu makan dan minum. Maka dari itu ia memberi nama after life.
Setelah kehidupan manusia pada umumnya yaitu harus makan dan minum menjadi
hidup tanpa memerlukan apapun itu. Untuk menghibur diri dalam pesawat itu, diberi
sebuah tablet dan pensil untuk dapat merasakan rekayasa dimensi hidup di alam
yang kita inginkan.
“vira, bertahanlah”
Pria itu memasukan anak nya pada sebuah ruangan besar dalam alat AL-2020 itu. Berharap beberapa hari kemudian anaknya dapat terbangun dalam kondisi yang sehat. Setelah memasukan anaknya ke dalam, ayah tersebut keluar dari AL-2020 dalam kondisi tidak baik. Ia menangis sambil muntah darah. Pria itu menahan sakit di dadanya sambil melihat alat itu otomatis berjalan pergi menuju luar angkasa.
By: Devi Stefanny

No comments :
Post a Comment